Pertemuan Relawan JBI Pertama
Pertemuan Relawan JBI Pertama di Indonesia, Jogjakarta, 9-11 Maret 2018
Pertemuan Relawan JBI Pertama: Luar Biasa!
Kali ini aku mau cerita waktu datang ke Jogja untuk mengikut di pertemuan relawan JBI pertama, secara singkat: wah pengalaman yang luar biasa.
Oh, kita mundur sedikit ceritanya, sebelum bisa sampai ke sana, memang agak sulit buatku (dan mungkin beberapa orang yang aku tau). Karena untuk ikut acara relawan ini, harus usaha sendiri untuk pembiayaan, termasuk transportasi dan akomodasi. Ya tadinya sih berharap dukungan dari pemerintah (misalnya pemerintah daerah dimana ada relawan yang bekerja untuk di daerahnya), tapi ya saat itu belum bisa diharapkan, semoga nanti ke depan bisa terwujud. aamiin!
Untunglaaah, itu semua beban, hampir tidak berasa, setelah akhirnya aku bisa sampai di acara itu, bertemu dan berinteraksi bersama relawan Juru Bahasa Isyarat dari berbagai daerah di Indonesia. Oh, di situ ketemu dengan instruktur-instruktur Tuli yang memang belajar tentang linguistik, belajar tentang suku kata isyarat, meneliti bahasa isyarat. Keren banget kaann.
Juru Bahasa Isyarat (JBI)
Awalnya aku hanya tahu bahwa Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) itu macam-macam, tapi belum pernah melihat sendiri, sampai datang pertemuan itu oh ternyata saya baru tau lebih banyak lagi. Pengetahuan baru lainnya yang nggak kalah seru, ada yang namanya Juru Bahasa Isyarat (JBI) Tuli, yang menjurubahasakan dari Bahasa Isyarat satu ke Bahasa Isyarat yang lain, atau dari oral (verbal), atau dari Sistem Bahasa Isyarat (SIBI) ke Bisindo, dan begitu juga sebaliknya. DIsitulah saya baru mengerti dengan jelas kebutuhan Juru Bahasa Isyarat (JBI) Tuli.
Acara Pertemuan
Nah, agak serius dikit nih tulisannya, sebagai gambaran saja mengenai materi di acara pertemuan itu, ada apa aja:
- Hari 1: Materi tentang PLJ (Pusat Layanan Juru bahasa Isyarat) dijelaskan oleh Ibu Juniaty Efendy selaku ketua PLJ.
Buat yang belum tau nih, PLJ itu lembaga yang menyediakan Juru Bahasa Isyarat di seluruh Indonesia yang sudah terdaftar (gabung) di PLJ.
Juru Bahasa Isyarat itu sendiri dari rekomendasi organisasi Tuli yang ada di masing-masing daerah, jadi tidak langsung pilih-pilih penerjemah gitu. Misalnya ada instansi yang butuh penerjemah, mereka tidak boleh pilih asal-asalan, caranya melalui teman-teman Tuli yang memilih atau melalui PLJ itu sendiri.
- Hari 2: ada materi tentang aplikasi namanya “signteractive”, aplikasi untuk tuli untuk juru bahasa secara digital (saya kesulitan download, jadi agak bingung dan kurang mengerti).
Eh nggak cuma dapat materi searah aja, tentu ada materi praktek: menjuru-bahasakan, dipandu oleh Laura Lesmana Wijaya Seorang master Linguistik Tuli.
Peserta dibagi beberapa kelompok terdiri dari 2 orang, dibagi pasangan 1 Tuli dengan 1 Dengar, yang dengar dapat informasi dari handphone, kemudian dijuru-bahasakan dengan isyarat, yang tuli menangkap informasinya, dan terakhir mengulang kembali informasi yang didapat.
(permainan semacam ini sampai sekarang masih sering dipakai di acara pertemuan dengan teman-teman Tuli, menarik sekali memang)
- Hari 3: Kode etik juru bahasa. Dipresentasikan langsung oleh Surya Sahetapy materi tentang bagaimana bersikap, busana, penempatan dan spot juru bahasa itu.
Nah udah dapat gambaran kan serunya acara pertemuan Relawan Juru Bahasa Isyarat yang Pertama. Siapa tau nanti kita bisa ketemu di acara Relawan Juru Bahasa Isyarat selanjutnya..
Twitter
Facebook
LinkedIn
Email